PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
TERHADAP UKM
Bagi
perusahaan-perusahaan yang sudah maju dan berkembang, tentunya bukan hal yang
sulit untuk mengikuti perkembangan teknologi untuk mendukung kegiatan usaha
mereka. Namun bagaimana dengan usaha-usaha kecil yang sedang merintis dan baru
menjalankan usahanya. Apakah para pelaku usaha tersebut perlu untuk menerapkan
sistem informasi yang canggih mengikuti kondisi teknologi yang sedang terjadi
disekitarnya.
Seperti banyak negara
yang sedang berkembang lainnya, tidak dapat dipungkiri perekonomian di
Indonesia banyak didominasi oleh usaha kecil dan menengah (UMKM). Para pelaku
usaha kecil tersebut kebanyakan belum menyadari betul bagaimana fungsi
akuntansi. Untuk mengetahui keuntungan sebuah toko kecil misalnya, pemilik
hanya melihat stok barang dagangan yang bertambah banyak berarti mengalami
keuntungan dan sebaliknya.
Sistem informasi disini
bukan hanya mengenai teknologi canggih yang digunakan untuk mendukung kegiatan
operasional perusahaan secara keseluruhan. Tetapi sistem informasi adalah
sebuah sistem atau prosedur yang digunakan dalam menjalankan suatu kegiatan.
Menurut Bodnard dan
Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya
seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi
informasi. Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan
komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan
pihak-pihak dalam (terutama manajemen ).
Misalnya diwarung
kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti beras, telur, gula, kopi,
sabun, dan lainnya. Seorang pemilik usaha bekerja sendiri sebagai pemilik
sekaligus manajer, karyawan bagian pemasaran, pembelian, dan kasir. Bagaimana
seorang penjual yang bekerja sendiri dapat mengetahui posisi berbagai barang
dagangannya berikut dengan daftar harga masing-masing barang tersebut. Tentunya
si penjual sudah memiliki catatan tersendiri mengenai hal-hal yang mendukung
kegiatan usaha dagangnya tersebut. Yang kemudian lama kelamaan si penjual akan
secara otomatis dapat menghapal semua posisi dan harga barang tanpa perlu
melihat catatan tersebut. Catatan dan prosedur penjualan yang diterapkan oleh
pedagang tersebut adalah salah satu contoh penerapan sistem informasi secara
sederhana.
Dalam menjalankan
usahanya, terkadang pelaku usaha kecil dan menengah tidak terlalu memperdulikan
yang namanya sistem informasi. Mereka hanya berfokus pada produk yang dijual.
Mereka tidak terlalu memikirkan bagaimana sistem pembelian, sistem penerimaan
dan pengeluaran kas. Sehingga yang terjadi adalah terkadang karena pencatatan
yang tidak jelas dan terkadang bergabung dengan keungan pribadi si pelaku
usaha, akhirnya usaha yang dijalankan tidak dapat dinilai secara nyata berapa
keuntungan atau kerugian yang diperoleh.
Padahal tanpa mereka
sadari, sebenarnya informasi yang diperoleh dari laporan keuangan yang jelas
dapat mereka gunakan untuk banyak sekali keputusan penting yang akan memajukan
usaha menjadi lebih besar. Seperti keputusan merekrut karyawan, keputusan
perluasan tempat usaha, keputusan menambah jumlah produk yang dijual, dan masih
banyak lagi.
Banyak manfaat dari
Sistem Informasi Akuntansi untuk menjalankan startegi bisnis diantaranya :
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga bisa melakukan aktivitas utama pada value chain secara
efektif dan efisien, meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi, baik
barang maupun jasa yang dihasilkan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan
kemampuan dalam mengambil keputusan, dan meningkatkan sharing pengetahuan.
Permasalahan yang
sering dihadapi oleh pelaku usaha kecil dan menengah diantaranya: persaingan
usaha, sumber modal yang terbatas, persediaan barang yang terlalu banyak dan
tidak laku, perputaran kas yang terhambat dikarenakan banyak piutang, tidak
adanya pengendalian terhadap persediaan, dan lainnya. Para pelaku usaha kecil
dan menengah biasanya tidak terlalu perduli dengan transaksi-transaksi kecil
yang terjadi, padahal pada prinsip akuntansi, semua transaksi yang mempengaruhi
posisi keungan wajib dicatat walaupun dalam skala kecil.
Dengan menerapkan
sistem informasi akuntansi yang tepat, setidaknya dapat mengurangi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Dengan menerapkan sistem informasi
yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu
informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu sehingga keputusan yang tepat
dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di
masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Dari uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa pentingnya sistem informasi akuntansi bagi dunia usaha
tidak terkecuali bagi pengusaha kecil dan menengah karena secara tidak sadar
informasi akuntansi yang berkualitas akan mendukung keberhasilan suatu usaha.
Terutama di era globalisasi seperti sekarang ini, dimana menjalankan suatu
usaha bukanlah hal yang asing bagi masyarakat kita. Itu artinya ada dan akan
bertambah banyak pesaing yang akan dihadapi para pelaku usaha. Tentunya
perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan bertahan dan berhasil
mencapai tujuannya.
Selain itu, peranan
sistem informasi akuntansi bagi pengusaha adalah sebagai pengendali bagi
kegiatan usahanya. Diantaranya pengendalian terhadap arus kas, pengendalian
terhadap asset, pengendalian terhadap hutang / kewajiban yang harus dilunasi,
pengendalian terhadap persediaan yang tidak laku, dan pengendalian terhadap
permintaan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dengan pemahaman yang
memadai mengenai akuntansi dan sistem informasinya, diharapkan para pelaku
usaha kecil dan menengah dapat membenahi setiap sistem atau proses yang terjadi
dalam kegiatan usahanya. Karena usaha-usaha kecil tersebut sangat diharapkan
dapat berkembang pesat menjadi usaha yang lebih besar. Mereka diharapkan dapat
menghadapi persaingan yang kompleks tidak hanya didalam negeri, tapi juga
secara global. Karena Indonesia saat ini sedang bersiap-siap untuk menghadapi
pasar global yang mau tidak mau akan menyeret para pelaku usaha tidak
terkecuali pengusaha kecil dan menengah untuk ikut bersaing.